0

mancing

Apakah Mancing Dapat Menjadi Obat Stress?

Jawabannya ialah iya. Stress adalah salah satu penyakit yang menyerang pikiran, syaraf – syaraf tubuh menjadi tegang dan penat karena beban pikiran yang jenuh dan berakhir pada kelelahan pikiran..betul? banyak orang stress meluangkan waktunya dengan berbagai macam hobby yang menyenangkan, jalan – jalan, rekreasi, olahraga , shopping dan lain lain yang intinya mengobati kelelahan pikiran dengan kegembiraan yang sesuai dengan keinginannya Hobby mancingadalah salah satunya.. moga – moga thesis filsafat saya benar.

mancing ikan

mancing ikan

Nah mancing sendiri adalah salah satu hobby yang mengasikkan , mancingmelatih pikiran untuk focus, hobby ini bisa mengajarkan orang untuk bersabar dan bersabar. Meski kalau sepintas dilihat cuma diam dan menunggu ( banyak orang bilang ini adalah pekerjaan yang membuang waktu ) tapi..untuk bisa mendapatkan ikan juga dibutuhkan konsentrasi lho…sedikit anda hilang konsentrasi pada pelampung yang bergerak, kemungkinan pakan yang ada di mata kail hilang.

Kesabaran pemancing pun kadang juga bisa dilihat saat ia menarik joran yang sudah di tarik ikan. Teknik yang bagus akan memberikan hasil ikan dapat diangkat..kalau anda terburu- buru menarik senarnya mungkin saja ikannyamalah lolos apalagi kalau ikannya yang besar. Ternyata orang memancing masih butuh pengetahuan juga ya..? lha iya dong…butuh kejelian juga lho

Banyak pemancing bilang bahwa kadang – kadang setelah mereka memancingseharian, mereka pulang ke rumah tanpa hasil apa – apa. Ikan kecil pun tidak..tetapi masih bisa tersenyum..padahal kalau diitung -itung biaya untuk beli pakan, pancing, biaya perjalanan kalau dibelikan ikan di pasar udah bisa buat makan sekeluarga..

Namanya juga hobby…kata orang bijak, hobby itu tak kenal harga…yang namanya kesenangan itu tak bisa dinilai dengan uang…asal stress ilang, perasaan plong tubuh bugar… selesai tak habis pikir mau habis berapa duit…bukan begitu teman?

3

Mencegah Stres Ikan

Dotty kerajaan kembaliSegala sesuatu di luar kebutuhan yang diperlukan atau tingkah laku ikan Anda akan menyebabkan stress Anda ikan laut , stres untuk ikan Anda biasanya akan mempengaruhi kesehatan ikan , mengurangi masa hidup dan meningkatkan kemungkinan ikan Anda memiliki penyakit.
Ikan memiliki mantel lendir yang sistem pertahanan utama mereka terhadap infeksi dan stres adalah penyebab utama dari memburuknya mantel lendir. Ikan dapat beradaptasi dengan kondisi yang berbeda sedikit di sana lingkungan dan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stres akan mengurangi risiko.
Dengan menjaga lingkungan yang seimbang yang mencakup hal-hal seperti kamiparameter air akuarium karena ini akan elimate stres.

Jadi apa penyebab stres bagi Ikan?


Aquarium Mates:
Kata kunci di sini adalah kompatibilitas, jadi hal terakhir yang Anda inginkan adalah ikan agresif mengejar sekitar ikan pemalu, ikan yang lebih kecil dengan tidak ada tempat persembunyian akan merasa stres ketika theres besar ikan sekitar
Beberapa ikan memerlukan kawanan merasa aman di mana orang lain mungkin senang di sana sendiri, jadi tahu ikan Anda dan Anda dapat ableto menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi mereka.
Kebanyakan penggemar tunas baru akan pergi keluar dan membeli ikan banyak karena mereka dapat menekan dan pada saat akan lebih populer akuarium air asin mereka, kira-kira aturan praktis adalah 1inch ikan per 2 galon air tapi ingat ikan kita akan tumbuh juga. Sekali lagi perhatikan kebutuhan ikan individual sebelum membeli ikan laut untuk menghindari lebih dari kesesakan.
Fluktuasi suhu harus moderat dan dikendalikan setiap saat. Suhu optimum untuk ikan akan bervariasi dari ikan ke ikan, tapi terlalu dingin atau hangat akan menyebabkan stress pada ikan. Perlu diingat bahwa tangki di bawah sinar matahari langsung akan memanas di siang hari. Suhu air juga mungkin naik selama cahaya pada periode. Hal ini dapat lebih perhatian dengan tangki lebih kecil daripada yang lebih besar.
Aquarium Air perubahan dapat menyebabkan stress sehingga penting bahwa Anda memiliki suhu yang sama dari air, dan jangan mengganggu ikan terlalu banyak juga, karena itu yang selalu lebih baik untuk mengubah air yang kurang lebih sering.
Air Parameter:
Kualitas air yang buruk atau posioning beracun merupakan penyebab yang paling signifikan untuk stres. Kebanyakan ikan bisa bertahan hidup dalam kondisi sub-optimal jika tidak terlalu jauh dari jangkauan mereka. Tapi perubahan mendadak dalam kimia air akan menyebabkan stress berat. Penyesuaian pH akuarium , salinitas , atau kesadahan air harus dilakukan secara bertahap. Amonia dan nitrit sangat stress dan dapat merugikan jika tingkat tinggi bertahan.
Nitrat , tidak berbahaya seperti amonia / nitrit memberikan kontribusi terhadap stres pada semua tingkatan.
Faktor lain:
Stres juga disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen (ikan terengah-engah), makanan ikan tua, dan diet seimbang.
Ikan tidak wisatawan baik dan dapat menyebabkan banyak stres sehingga perawatan yang baik harus diambil selama proses aklimatisasi .
Gejala Stress:
  • menyembunyikan ikan
  • ikan tidak makan atau makan kurang dari biasanya
  • ikan melayang di permukaan atau bergerak di tanah
  • penyembuhan luka tidak
  • ikan sakit
Banyak faktor harus dipertimbangkan tapi elimainating sebanyak mungkin akan meningkatkan ketahanan ikan Anda.

0

CIRI – CIRI IKAN KERAPU YANG MENGALAMI STRES PADA PENGANGKUTAN

Saya melakukan pengamatan pada bibit ikan kerapu macan dengan ukuran antara 2,5 – 3 cm yang baru didatangkan dari Bali tepatnya Gondol Singaraja, yang menempuh perjalanan darat dan udara selama kurang lebih 16jam, setelah melakukan aklimatisasi kondisi ikan megap-megap dipermukaan dan warnanya pucat apabila ada keterlambatan proses pengiriman yang diakibatkan oleh delay pesawat terbang yang mana biasanya lama perjalanan bisa ditempuh 16 jam maka akibat keterlambatan tersebut bisa memakan waktu 18 s/d 20jam, tanda-tanda pada kondisi fisik ikan akan terlihat kerusakan pada sirip, punggung, mulut dan ekor, dan berujung pada kematian masal, belum lagi kondisi perairan daerah tujuan memang belum mendukung terutama faktor cuaca, langkah antisipasinya adalah pemberian anti biotik pada ikan yang baru datang atau melakukan repacking sebelum aklimatisasi dengan menambahkan air yang sudah dicampur antibiotik seperti elbaju dengan dosis 5gram/50 liter air laut dibagi sama ratakan seperti contohnya, apabila jumlah ikan yang dikirimkan 30 koli maka 50 liter air laut yang dicampur antibiotik tadi dibagi sama ratakan kedalam 30 koli ikan yang akan direpacking, setelah itu tambahkan oxygen kedalam plastik kemasan lalu ikat seperti semula diamkan selama 15menit.
setelah siap untuk ditebarkan atau setelah proses aklimatisasi buka kembali plastik kemasan yang mana pada masing-masing plastik kemasan sudah ditandai ketika penggantian oxygen tadi supaya plastik yang pertama kali dibuka harus lebih dulu dibuka, biasanya selama kurun waktu 10 jam keatas kondisi ikan sudah mulai membaik dengan ditandai oleh gerakan ikan yang agresip ketika kita beri pakan baik pakan pelet ataupun ikan rucah yang telah dicincang atau digiling, biasanya sehari kemudian ikan sudah rakus makannya, apabila ada ikan pada beberapa jaring yang masih belum sehat dengan ditandainya penyakit pembusukan pada sirip, mulut, punggung dan ekor maka langkah selanjutnya ikan direndam dengan larutan antibioti dalam ember yang diberi airasy selama kurang lebih 1 s/d 2 jam.

0

BUDIDAYA IKAN KERAPU DENGAN KARAMBA JARING APUNG

LATAR BELAKANG
Sebagai negara kepulauan (juga dikenal sebagai negara maritim), Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, dimana 75% dari luas negara Indonesia berupa perairan laut dengan panjang pantai mencapai 81.000 Km, dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 5.800.000 Km2. Dengan demikian jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka luas perairan Indonesia merupakan terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Dengan luas perairan tersebut, menurut data Ditjen Perikanan, potensi lestari produksi perikanan Indonesia mencapai 6,7 juta ton ikan per tahun. Namun produksi perikanan secara nasional realisasinya rata-rata sebesar 45% saja, atau sekitar 3 juta ton per tahun. Rendahnya produksi ini pada akhirnya menyebabkan kontribusi sub-sektor perikanan pada perolehan devisa ekspor nasional juga menjadi relatif rendah, yaitu sekitar 7,6%. Oleh sebab itu harus ada upaya-upaya untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya perairan Nusantara, yang berorientasi ekor untuk meningkatkan devisa negara, disamping untuk memenuhi peningkatan kebutuhan gizi masyarakat pada umumnya. Upaya-upaya itu antara lain melalui pengembangan agribisnis perikanan dan membangun industri perikanan yang berdampak luas terhadap pengembangan ekonomi di daerah sekitarnya.
Upaya memanfaatkan sumber daya perikanan Nusantara secara optimal ternyata masih menghadapi berbagai kendala, seperti masalah pendanaan (permodalan); teknologi penangkapan; budidaya (teknologi dan keterampilan); teknologi pengolahan; serta penyediaan armada kapal penangkapan ikan. Masalah lain yang diidentifikasi menghambat laju pertumbuhan produksi perikanan nasional adalah, masalah perizinan yang kurang efisien; pelayanan pelabuhan dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang dianggap mengakibatkan biaya tinggi; kurang terpadunya rencana tata ruang di wilayah laut dan pantai; masalah pencurian ikan; dan sebagainya.
Keterbatasan sarana dan prasarana penangkapan, khususnya kemampuan armada penangkapan ikan (yang sebagian besar masih menggunakan perahu tanpa motor atau dengan motor-motor kecil) sehingga wilayah operasional penangkapan ikan terbatas sekitar pantai. Oleh sebab itu, di beberapa daerah banyak mengalami padat tangkap namun areal penangkapan terbatas, sedangkan di areal lepas pantai (belum termasuk ZEE) kapasitas penangkapan masih terlalu longgar, sehingga produksi perikanan menjadi rendah. Sebagai contoh adalah Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang memiliki perairan sangat luas namun hanya memberikan kontribusi sekitar 27,5% terhadap produksi perikanan nasional, sebaliknya di Jawa dan Sumatra yang perairannya relatif kecil namun mampu memberikan kontribusi sebesar 28,5% (Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya-upaya yang telah dikembangkan saat ini misalnya dengan meningkatkan agribisnis perikanan, misalnya lebih memacu peningkatan armada penangkapan ikan (armada semut) yang bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar (dilengkapi dengan pabrik es, cold storage, dan unit pengolahan ikan), memang telah menunjukkan hasil yang posistif, tetapi dalam beberapa tahun terakhir upaya peningkatan ini mengalami hambatan yang sangat serius sejalan dengan terjadinya krisis ekonomi yang dialami Indonesia, dimana harga-harga barang yang terkait langsung dengan Investasi meningkat sampai 3 kali lipat dari harga sebelum krisis ekonomi.
Biaya investasi armada kapal dengan ukuran kapal motor 7 GT (syarat minimal untuk operasional di areal lepas pantai hingga 100 mil) dengan kasko dari kayu dan mesin dalam (marine engine), saat ini memerlukan dana sekitar Rp 96 juta per unit, apalagi untuk investasi armada kapal yang cukup ideal dengan ukuran kapal motor 10 GT (juga kasko kayu) yang vestasinya mencapai Rp 125 juta lebih per unit. Kedua jenis kapal ini jelas sangat sulit jika dikembangkan dengan dana kredit program, misalnya skim KKPA sebesar maksimum Rp 50 juta per anggota Koperasi.
Namun demikian, peluang untuk mengembangkan agribisnis perikanan masih tetap terbuka, yaitu melalui upaya pengembangan budidaya perikanan. Budidaya perikanan yang telah berkembang selama ini, adalah budidaya tambak udang dan bandeng. Sedangkan budidaya perikanan darat, misalnya ikan mas, mujair, gurame, nila, dan ikan kolam air tawar lainnya, serta melaui media karamba (baik di danau dan sungai).
Khusus untuk budidaya perikanan laut memang belum begitu populer, mengingat teknologi ini baru diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Di beberapa daerah, usaha pengembangan budidaya perikanan laut (terutama dengan karamba jaring apung) misalnya ikan kerapu yang berorientasi ekspor telah berkembang dengan baik, antara lain di Aceh, Sumatera Utara, Simatera Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Pengembangan budidaya ikan kerapu (Groupe/Trout) dengan karamba jaring apung (Kajapung) menjadi alternatif untuk mengatasi kendala peningkatan produksi perikanan laut. Yang paling penting dengan pengembangan usaha ini adalah, bahwa harga jual produksi dari tahun ke tahun semakin baik dan sangat prospektif. Selain itu dengan teknologi budidaya karamba ini, produksi ikan dapat dipasarkan dalam keadaan hidup, dimana untuk pasaran ekspor ikan hidup nilainya lebih mahal hingga mencapai 10 kali lipat dari pada ekspor ikan fresh.
Berbeda dengan produksi ikan laut dengan sistem tangkapan lainnya, dimana tujuan mendapatkan hasil ikan dalam keadaan hidup dan tidak cacat/rusak, sangat sulit dicapai. Disamping itu produksinya sangat rendah karena untuk ikan jenis tertentu khususnya ikan-ikan dasar seperti ikan kerapu, ikan kakap, dan ikan dasar lainnya yang memiliki pasar potensial, penangkapan-nya harus menggunakan kail (baik hand line, long line atau rawai) sehingga produksinya menjadi terbatas, karena harus dikail satu per satu. Tidak seperti ikan permukaan misalnya kembung, cakalang, komu, sejenis sardin, dan sebagainya yang hidupnya bergerombol, sehingga mudah ditangkap dengan jaring dalam jumlah besar.
Namun untuk ikan-ikan kerapu, meskipun jumlah yang ditangkap di alam hasilnya sangat terbatas, tetapi karena harga jual ikan rapu (ukuran tertentu) sangat tinggi, maka hasil produksi yang sedikit itu tetap menguintungkan. Sedangkan ikan-ikan kerapu yang ukurannya kecil (belum memenuhi syarat) dapat dibudidayakan di karamba, yang beberapa bulan kemudian dapat dijual dalam keadaan hidup dengan harga mahal.
Ditinjau dari sisi pemasaran, peluang pengembangan usaha agribisnis perikanan masih sangat terbuka, oleh karena laju pertumbuhan produksi perikanan dunia yang masih didominasi oleh perikanan laut dan telah menunjukkan trend yang baik, terutama dengan semakin meningkatnya konsumsi dunia sejalan dengan bertambahnya penduduk dunia serta peningkatan pendapatan. Sementara itu produksi perikanan dari negara-negara maju mengalami penurunan, sehingga kian membuka peluang bagi kelompok negara-negara berkembang terutama Indonesia untuk meningkatkan produksi.
Pertimbangan lain adalah, bahwa usaha karamba jaring apung ini dapat dikembangkan hampir di sebagian besar wilayah pantai di tanah air, asalkan memenuhi persyaratan teknis seperti keadaan gelombang dan angin yang tidak terlalu keras, bebas polusi, serta aspek teknis lainnya. Dan yang terakhir, usaha budidaya ikan kerapu relatif lebih mudah dari pada nudidaya udang tambak, sehingga dari segi kemampuan dan keterampilan SDM pada umumnya tidak menjadi masalah, apalagi di beberapa daerah para nelayan telah berinisiatif merintis usaha semacam ini secara tradisional, yaitu pembesaran ikan kerapu dengan karamba jaring apung yang bibitnya berupa ikan tangkapan.
Namun demikian ada satu syarat yang harus dipenuhi agar usaha karamba jaring apung (selanjutnya disingkat menjadi Kajapung) dapat berkembang dengan baik, yaitu harus tersedia bibit ikan secara kontinyu. Untuk pengadaan bibit ini dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu bibit dengan ukuran antara 0,2 s/d 0,5 Kg yang berasal dari alam, atau hasil pembibitan secara modern ini memerlukan teknologi yang memadai dan biaya investasinya juga cukup mahal (sebab harus tersedia pompa penyedot, yang mampu menyedot air laut dari sumber minimal 500 m dari pantai, kemudian harus tersedia kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan, kolam pendederan, dan sarana lainnya), maka diperlukan adanya mitra usaha (perusahaan inti) yang juga berperan dan bertanggung jawab sebagai penyuplai bibit ikan, atau membeli dari suatu Balai Penelitian yang mampu menyediakan bibit tersebut.
Oleh sebab itu, upaya pengembangan budidaya ikan kerapu dengan karamba jaring apung sangat relevan dikembangkan dengan pola kemitraan (PKT), seperti halnya pengembangan PKT Tambak udang, dimana perusahaan inti bertanggung jawab dalam hal pengadaan bibit, obat-obatan, pakan, pembinaan/penyuluhan, disamping bertanggung jawab dalam pemasaran hasil produksi plasma.
Pengembangan PKT penangkapan dan budidaya ikan kerapu dengan kajapung ini dapat dikembangkan dengan beberapa variasi. Pertama, perusahaan inti sebagai penyuplai bibit dari hatchery; kedua, perusahaan inti sebagai penyuplai bibit yang selanjutnya dibesarkan di kolam laboratorium dan selanjutnya disuplai kepada para nelayan peserta proyek, kajapung (setelah mencapai ukuran siap dibudidayakan); dan kedua, nelayan menangkap ikan kerapu yang telah besar dari alam untuk dipelihara dalam waktu pendek sebelum dipasok kepada perusahaan inti.
Meskipun di beberapa daerah usaha ini telah mulai dikembangkan termasuk di Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara, namun sifat usahanya masih individual, sehingga upaya pengembangan budidaya ikan kerapu dengan kajapung secara massal dengan pola kemitraan, yang dapat ditunjang oleh kalangan perbankan memerlukan adanya suatu acuan yang diharapkan menjadi model untuk dapat dikembangkan di tanah air. Oleh karenanya perlu disusun Model Kelayakan Proyek Kemitraan Terpadu (MK-PKT) yang membahas cukup komprehensif, yaitu mulai dari aspek produksi, penaganan hasil pasca panen, pemasaran, organisasi kemitraan, aspek finansial, pembinaan dan penyuluhan, faktor-faktor penghambat dan pemecahannya, serta model kerjasama Inti-Plasma.
Seiring dengan penerbitan MK-PKT ini diharapkan pula adanya upaya-upaya yang ditempuh untuk membantu Usaha Kecil (UK) dalam bidangbudidaya ikan kerapu dengan kajapung agar mereka mampu memanfaatkan peluang dan sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi (kelemahan dalam sistem) dilaksanakan melalui pengembangan kebijakan di sektor-sektor pemerintah, moneter dan di sektor riil.
Kebijakan di sektor pemerintah yang erat kaitannya dengan tujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan usaha kecil budidaya ikan kerapu dengan kajapung adalah mengacu kepada sejauh mana Departemen Pertanian khususnya Direktorat Perikanan dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi pengembangan proyek ini.
Kebijakan pemerintah di sektor moneter yang erat kaitannya dengan upaya-upaya pengembangan usaha kecil, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil kerapu dengan karamba jaring apung adalah kebijakan berkesinambungan perkreditan yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan masyarakat usaha kecil.
Faktor keunggulan bisnis budidaya ikan kerapu dengan karamba jaring apung yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para Usaha Kecil/Nelayan, dapat diukur dari produktivitas tenaga kerja dan lahan yang merupakan modal utama dari para nelayan kecil. Melaui pelaksanaan Pola Kemitraan Terpadu (PKT), Kesinambungan pasokan input produksi dapat meningkatkan intensitas produksi dan menurunkan tingkat kegagalan panen serta meningkatkan efisiensi pemakaian input. Dengan demikian skala usaha dan produktivitas ikan kerapu dengan kajapung dapat ditingkatkan pula. Peningkatan skala usaha juga cenderung dapat menekan biaya.
Melalui pendekatan kelompok, beberapa biaya produksi dapat ditanggung secara bersama-sama. Di samping itu Model ini juga dapat menjamin keter-sediaan dan pengamanan kredit yang disalurkan kepada usaha kecil, karena bank merasa adanya kepastian terhadap pengembalian kredit dan pembayaran bunganya.
Dengan keunggulan-keunggulan seperti di atas, maka bisnis usaha kecil budidaya ikan kerapu dengan kajapung yang dilaksanakan dengan Model ini, akan memiliki potensi yang sangat besar untuk direplikasi di setiap daerah yang memiliki lahan atau situasi yang cocok untuk pelaksanaan budidaya ikan kerapu dengan kajapung

0

Tags: IKAN DISCUS, TIPS MEMILIH IKAN DISCUS


ikan-discusDiscus sebagai rajanya ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya. Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara terutama untuk memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk mendapatkan discus yang baik tentulah harus mendapatkan bibit yang baik. Oleh karena itu seorang hobies terutama pemula harus jeli dalam memilih ikan. Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai kualitas discus yang baik. Banyaknya jenis discus, terutama nama-nama yang berlainan untuk satu jenis discus ikut membuat pemula ini semakin bingung.
Berikut tips untuk memilih discus yang baik, diantaranya;
1. Warna kulit yang cerah, tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
2. Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk discus bulat dan indah dipandang.
3. Warna mata yang bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama
4. Bentuk tubuh ikan discus yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri/ ke kanan.
5. Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang
6. Discus yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan teman-temannya.
7. Umumnya discus yang sehat, gaya berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang. Discus yang sehat umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin – sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang.
8. Jangan mudah tertipu dengan warna. Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama pada discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini tidak akan bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian hormon dapat mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang dihasilkan sedikit dan biasanya tidak sehat.
9. Batik atau pattern ikan biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika membeli discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat indah. Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan batiknya tidak keluar secara sempurna hingga full satu badan.
10. Usahakan membeli ikan paling tidak ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak mudah.
Selain tips di atas, yang harus diterima oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah, pertumbuhan fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll. Kemudian yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli

1

Cara Merawat Ikan Koki

cara merawat ikan kokiCara Merawat Ikan Koki. Sebelumnya, tulisan ini saya buat karena saya mendadak baru mulai memelihara ikan hias mas koki atau yang sering disebut ikan koki. Ceritanya tepat kemaren ini, sore hari seperti biasa saya ngenet browsing-browsing seperti biasa, tanpa disadari pikiran saya bisa sampai keinginan untuk memelihara ikan koki. Padahal saya belum tahu bagaimana Cara Merawat Ikan Koki yang baik. Akhirnya tanpa pikir panjang sore itu juga saya bergegas pergi untuk membeli segala perlengkapan untuk memelihara ikan hias. Seperti akuarium dan pelengkapnya serta tentunya ikan itu sendiri. Berbekal searching di Google bagaimana Cara Merawat Ikan Koki maka saya juga coba untuk posting disini.
Mungkin ini bisa jadi sedikit Tips Memelihara Ikan Koki maksudnya yang baru akan memelihara ikan hias. Pertama untuk pencarian akuarium, sesuaikan dengan kebutuhan dimana akuarium diletakkan dan tentunya budget juga. Seperti saya yang hanya untuk diletakkan di kamar sendiri cukup butuh akuarium yang tidak terlalu kecil tapi juga tidak besar ukurannya sekitar PxLxT=30x15x15 cm. Keduauntuk penggunaan gelembung udara. Beberapa ikan hias sangat membutuhkan dan mungkin ada beberapa yang lain tidak. Karena saya rasa butuh maka saya cari yang murah dan tentunya tidak bising (berada di kamar) agar tidak mengganggu tidur kita. Ketiga utnuk pencahayaan atau hiasan atau alas akuarium dll sebagai pelengkap keindahan akuarium bebas sesuka kita tergantung budget yang kita punya.
Yang terakhir menentukan ikan hias apa yang akan kita pelihara. Setelah pindah dari satu penjual ikan hias ke tempat lain entah karena memang di tempat saya ini hanya sedikit pilihannya karena hanya itu-itu saja jenis-jenis ikannya maka akhirnya pilihan saya jatuh ke ikan koki. Meskipun sudah umum dan paling banyak dipelihara, tapi memang waktu melihatnya ternyata menarik dan lucu dari warna dan bentuknya. Jadi saya putuskan membeli sepasang ikan koki. Setelah semuanya beres akhirnya jadi sudah keinginan mendadak untuk memelihara ikan hias dan tepatnya merawat ikan koki. Berikut penampakan ikan koki saya.
ikan koki
Maaf jika curhatnya kebanyakan karena mungkin tadi ada sedikit berbagi Tips Memelihara Ikan Koki yang baru saja saya lakukan. Kemudian setelah beres semuanya mulailah saya browsing-browsing mencari bagaimana Cara Merawat Ikan Koki yang benar biar ikannya awet ga cepet mati. Dari beberapa referensi tersebut hampir semua pada dasarnya sama dalam Cara Merawat Ikan Koki dan disini juga coba saya sampaikan barangkali bisa bermanfaat juga untuk yang lain.

Cara Merawat Ikan Koki

1. Ikan koki harus membutuhkan gelembung udara maka akuarium harus tersedia air pump (penghasil gelembung udara akuarium).
2. Jika menggunakan berbagai hiasan akuarium atau alas (pasir atau batu-batuan) cucilah terlebih dahulu sampai benar-benar bersih dan air tidak keruh.
3. Beri makan cukup 2x sehari dan jangan terlalu banyak (tergantung jumlah ikan yang dimiliki).
4. Kuras air akuarium sekitar dua minggu sekali (tergantung berapa lama air cepat kotor) ini untuk yang tidak memakai saringan pembuangan akuarium. Jika ada budget lebih bisa menggunakan filter lebih baik.
5. Pada saat menguras akuarium sebelum dibuang ambil dahulu sekitar satu ciduk (gayung) air yang ada di akuarium. Lalu ambil ikan koki menggunakan jaring atau jala (jangan pakai tangan).
6. Letakkan ikan di air akuarium yang sudah diambil dalam gayung. Kemudian bersihkan akuarium bisa dengan sikat atau spon pembersih.
7. Jika sudah, isi kembali akuarium dengan air baru, kemudian masukkan ikan koki bersama dengan air yang masih ada di gayung tersebut. Hal ini untuk mencegah ikan koki stress dan biar bisa cepat adaptasi lagi.
8. Ulangi langkah-langkah diatas secara berkala dan rutin.
Tips tambahan : Jika suatu saat listrik mati dan air pump atau gelembung udara mati salah satu solusinya coba kurangi air yang ada di akuarium dengan begitu mungkin bisa lebih lama bertahan.
Cara Merawat Ikan Koki diatas saya peroleh dari berbagai sumber referensi dan pada dasarnya sama hanya beberapa mungkin menyesuaikan dengan kebutuhan pemeliharaan ikan koki itu sendiri. Cara Merawat Ikan Koki ini pun baru akan saya coba karena saya juga baru mulai memelihara ikan hias ikan mas koki. Jika pada kenyataan setelah saya praktekkan Cara Merawat Ikan Koki ini ada yang kurang benar dan keliru atau ada yang perlu ditambahkan nanti akan saya update lagi.
Semoga saya sendiri juga tidak bosan dan lelah untuk memelihara ikan hiasa ikan mas koki saya yang baru ini. Ternyata setelah dinikmati asik juga ngeliatnya. Bisa jadi obat kepenatan misalkan seharian optimasi Travel Jakarta Bandung dengan ditemani sepasang ikan koki mungil saya menjadi lebih segar lagi. Semoga Cara Merawat Ikan Koki bisa bermanfaat

1

TIPS Merawat Arwana agar Sehat dan Gesit

 
Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.
 
Kondisi Akuarium
Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.
Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.


Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.
Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.
Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.
Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
Penyakit
Penyebabnya terbagi dua, yakni organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter yang berasal di virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang nonparasiter seperti faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada kenyataannya, serangan kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan.
Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.
Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam.
Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal.
Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ’’menerkamnya”

0

Budidaya Ikan Louhan

I. Pendahuluan
Generasi baru ikan hias telah lahir di awal milenium baru. Ikan hias yang dikenal dengan nama Lou Han ini telah mampu membuka mata para penggemar ikan hias dengan keindahan sosok dan gerak geriknya. Sifatnya pemberang, tetapi mudah akrab dengan orang yang menyanginya, membuat penggemar ikan hias ingin untuk memeliharanya. Bahkan sebagian besar pembudidaya ikan hias tergelitik untuk memijahkan ikan yang pamornya sebagai ikan hoki didengungkan mengalahkan ikan arwana.
Hal ini setidaknya ditampakkan oleh corak hitam pada tubuhnya yang sering menggambarkan kiasan atau makna yang membuat pemiliknya mendapatkan sugesti positif. Misalnya ada seekor ikan yang memiliki guratan (marking) huruf yang berbunyi “rupiah” guratan ini memberi dorongan dan intuisi kepada pemiliknya bahwa suatu saat dia akan mendapat berkah besar.
Disamping itu dengan berkembanya ikan louhan ini ada pengaruh yang positif bagi produsen pakan ikan Lou Han dan pengrajin aquarium. Yang jelas dengan kehadiran ikan Lou Han ini gairah para pelaku ikan hias lebih semarak lagi.
II. Sejarah dan Jenis Louhan
Nenek moyang ikan Louhan sebenarnya berasal dari keluarga Cichlidae yang hidup di perairan Amerika Selatan dan Amerikan Tengah. Ada lima kriteria Lou Han yang digemari :
  1. Lou Han bertubuh segi empat, dan jenis ini jumlahnya paling banyak di pasaran.
  2. Lou Han bertubuh bulat, dan jenis ini sangat digemari karena dianggap sebagai Lou Han yang unik.
  3. Lou Han yang banyak memiliki bintik mutiaranya. Jenis ini dikeluarkan oleh Meng Aquarium dan cukup populer.
  4. Kuning/golden/super red, saat ini merupakan jenis Lou Han yang berperingkat harga tinggi. Jenis ini tidak memilik corak hitam yang berjajar horizontal di sekujur tubuh.
  5. Lou Han dengan kepala nongnong. Jenis ini memiliki nuansa tersendiri dan nongnong ini dipercaya memiliki tuah.
III. Air Untuk Pemijahan dan Perawatan Lou Han
Dalam membudidayakan atau memijahkan Lou Han, kwalitas air memegang peran yang penting untuk menjaga kelangsungan hidup telur, burayak dan Lou Han muda. Namun untuk mempersiapkan air yang berkwalitas sebenarnya tidak terlalu sulit, karena termasuk yang memiliki teloransi cukup tinggi dan mampu beradaptasi dengan suhu, keasaman serta kesadahan air. Sumber air bisa berasal dari :
  • Air sumur
    Bila membudidayakan ikan Lou Han dengan air sumur, maka harus diendapkan selama 48 jam terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Air PAM
    Air PAM baru bisa digunakan setelah kandungan khlorin dan PH-nya dinetralkan dan untuk itu bisa menggunakan Trisulfat 5 PPM, namun pada tahap peneluran agar dihindari.
IV. Peralatan dan Perawatan Kolam atau Aquarium.
  1. Peralatan
    Peralatan yang harus disediakan sebelum ikan dideder, dipelihara atau dibesarkan antara lain :
a. Bak penampungan air
b. Filter ada beberapa jenis :
    - Filter biologi- Filter kimiawi
    - Filter mekanis
    1. Aerator
    2. Alat penampung air.
    3. Ornamen dan bebatuan.
    4. Lampu fluorescence / UV
  1. Pembersih kolam dan akuarium.
    Untuk membersihkan akuarium bisa dengan menggunakan sipon (spons) biasa atau bergagang, dan digosok keseluruh bagian dalam, untuk kotoran yang menempel dengan kuat bisa memakai silet atau bahan kimia asalkan dan dicuci dan dibilas dengan baik dan bersih. Namun akuarium atau kolam dalam keadaan kosong atau tidak ada air dan ikan.
  2. Pengurasan air.
    Pengurasan dan penggantian air di akuarium yang terawat baik cukup dilakukan sebulan sekali. Ikan-ikan di dalam akuarium harus dipindahkan terlebih dahulu ke tempat lain jangan lupa menggunakan air yang telah memenuhi syarat kwalitas.
    Jika kolam atau akuarium menggunakan filter bio seperti jenis bi bacl. Pengurasan dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
V. Pakan Lou Han
    1. Pakan Alami.
      Pakan alami banyak jenisnya seperti : artemia, kutu air, cacing tanah, cacing rambut, cacing darah (blood worm), ikan kecil dan udang renik.
    2. Pakan Buatan.
      Untuk pakan buatan yang harus yang harus diperhatikan unsur-unsur gizi yang terkandung antara lain :
      a. Protein.
      b. Lemak.
      c. Karbohidrat.
      d. Vitamin + mineral
      Bentuk pakan harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran mulut ikan antara lain :
      - Bentuk emulsi.
      - Suspensi
      - Tepung
      - Lempengan
      - Pelet
VI. Tahapan Budidaya Lou Han
  1. Pemilihan Calon induk bisa diperoleh dengan membeli ataupun memelihara sejak kecil.
  2. Tersedianya wadah akuarium, kolam dan pakan
  3. Memilih induk yang sehat dan berkwalitas, baik yang jantan maupun betinanya.
  4. Proses pemijahan sebaiknya bagian sisi akuarium ditutupi kertas koran. Bila sudah bertelur untuk lebih sehat telurnya diberi anti jamur dengan dosis 10 ml/ 100 lt air.
Demikian sekelumit tentang kiat mengatasi permasalahan budidaya Lou Han. Semoga bermanfaat bagi anda penggemar ikan hias Lou Han.